Open System Interconnection (OSI)

Materi mengenai Open System Interconnection atau biasa disingkat OSI ini merupakan materi yang diajarkan pada Mata Kuliah Jaringan Komputer di Jurusan Teknik Informatika UNPAS Bandung . Berikut adalah penjelasan mengenai Open System Interconnection (OSI).


Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI). Model Referensi OSI ini terdiri dari 7 buah bagian (layer) , yang masing - masing layer memiliki tugas tersendiri . Dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer , maka model ini seringkali disebut sebagai 7 OSI Layer.

Model Open System Interconnection (OSI)

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak . Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa , maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah atau interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak . Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol . Untuk itu maka pada tahun 1977 di Eropa sebuah badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standard Organization) membuat aturan baku sebuah model arsitektural jaringan.

Sejarah Model OSI Layer

Pada era tahun 70-an , banyak perusahaan software maupun hardware yang membuat System Network Architecture (SNA) , seperti IBM , Sperry , Burough , dan sebagainya . Tentunya masing - masing perusahaan tersebut membuat aturan - aturan sendiri yang satu sama lain tidak sama , misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer - komputer IBM . Dari sini kemudia timbul masalah misalkan jaringan komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa , hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya , misalkan anda berbicara dengan bahasa jawa , tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa jawa . misalkan anda berbicara dengan orang Sunda apakah bahasa anda bisa diterima oleh orang tersebut ? tentunya tidak ? masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa mengerti lawan bicara anda.

Menghadapi kenyataan ini , kemudian The International Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an , meluncurkan sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA . Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI). Model Referensi OSI ini terdiri dari 7 buah bagian (layer) , yang masing - masing layer memiliki tugas tersendiri . Dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer , maka model ini seringkali disebut sebagai 7 OSI Layer.

Model OSI Layer

berikut adalah gambar mengenai lapisan 7 OSI Layer

Model Layer OSI ini dibagi dalam dua grup yaitu "upper layer" dan "lower layer" . "upper layer" fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer . Untuk Network Engineer , bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada "lower layer" . Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Lapisan Model OSI Layer


Terdapat 7 layer pada model OSI . Setiap layer bertanggung jawab secara khusus pada proses komunikasi data . Misal , satu layer bertanggung jawab untuk membentuk koneksi antar perangkat , sementara layer lainnya bertanggung jawab untuk mengoreksi terjadinya "error" selama proses transfer data berlangsung.

Model Layer OSI ini dibagi dalam dua grup yaitu "upper layer" dan "lower layer" . "upper layer" fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer . Untuk Network Engineer , bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada "lower layer" . Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Kegunaan Model OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap - tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data . Termasuk jenis - jenis protokol jaringan dan metode transmisi . Model dibagi menjadi 7 layer dengan karakteristik dan fungsinya masing - masing . Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun di bawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standar.

  1. Physical Layer . Berfungsi untuk mendefiniskan media transmisi jaringan , metode pensinyalan , sinkronisasi bit , arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan . Selain itu , level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
  2. Data - link layer . Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame . Selain itu , pada level ini terjadi koreksi kesalahan , flow control , pengalamatan perangkat keras (seperti Media Access Control Address atau disingkat MAC Address) dan menentukan bagaimana perangkat - perangkat jaringan seperti hub , bridge , repeater dan switch layer 2 beroperasi . Spesifikasi IEEE 802 , membagi level ini menjadi dua level anak , yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
  3. Network Layer . Berfungsi untuk mendefiniskan alamat-alamat IP , membuat header untuk paket - paket , dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
  4. Transport Layer . Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket - paket data serta memberikan nomor urut ke paket - paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima . Selain itu , pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) , dan mentransmisikan ulang terhadap paket - paket yang hilang di tengah jalan.
  5. Session Layer . Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat , dipelihara atau dihancurkan . Selain itu , di level ini juga dilakukan resolusi nama.
  6. Presentation Layer . Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan . Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirektor software) seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
  7. Application Layer . Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan , mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudia membuat pesan - pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP , FTP , SMTP dan NFS.
Sekian postingan mengenai materi Open System Interconnection (OSI) yang diajarkan di Jurusan Teknik Informatika UNPAS ini . Semoga bermanfaat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment