Adaptive Software Development

Adaptive Software Development (ASD) merupakan suatu model yang tergolong dalam agile development methods yang diusulkan oleh Jim Highsmith . Adaptive Software Development (ASD) menekankan pada pengorganisasian tim secara mandiri , kolaborasi antar-perseorangan , dan terus belajar , baik secara individu maupun secara tim

Pada kali ini , saya akan membahas materi mengenai model Adaptive Software Development atau lebih disingkat dengan ASD . berikut adalah penjelasan mengenai ASD .

Pengertian Adaptive Software Development (ASD)

Adaptive Software Development (ASD) merupakan suatu model yang tergolong dalam agile development methods yang diusulkan oleh Jim Highsmith . Adaptive Software Development (ASD) menekankan pada pengorganisasian tim secara mandiri , kolaborasi antar-perseorangan , dan terus belajar , baik secara individu maupun secara tim , Adaptive Software Development (ASD) menggunakan tools yang disebut dengan "time-boxing" yaitu berupa aktifitas yang menentukan jangka waktu tertentu yang dialokasikan untuk menyelesaikan berbagai macam tugas . Apabila waktu yang ditentukan tersebut selesai , maka pembangunan sistem akan pindah ke tugas berikutnya , dengan harapan bahwa sebagian besar dari critical work telah berhasil diselesaikan sebelum waktu keseluruhan tugas berakhir.

Tahap - Tahap Adaptive Software Development

Adaptive cycle planning yaitu menggunakan informasi terlebih dahulu seperti misi dari klien , batasan proyek dan kebutuhan dasar untuk definisikan rangkaian software increment (produk software yang secara berkala diserahkan).

Tahapan Adaptive Software Development (ASD)

menurut gambar di atas , Sistem Kerja dalam Adaptive Software Development terbagi menjadi 3 Tahapan , yaitu :

Speculation

Pada Tahap Speculation ini , proyek dimulai dan adaptive cycle planning diselenggarakan . Pada tahap Speculation ini juga , didefinisikan visi dan misi user (pengguna) terhadap sistem yang akan user buat . Lalu selanjutnya mendefinisikan project constraints . Contohnya waktu deliver (mengirim) . Dan setelah itu mendefinisikan satu set dari requirement (persyaratan) yang akan dikerjakan dalam suatu cycle.

Collaboration

Pada tahap collaboration ini , diorganisasikan tim kerja untuk membangun sebuah sistem dan direkomendasikan menggunakan model Joint Application (JAD) . Pada tahap ini juga orang - orang yang bermotivasi tinggi dalam bekerja sama seperti saling melengkapi , saling mambantu , kerja keras , terampil di bidangnya dan mengkomunikasikan masalah untuk menghasilkan penyelesaian yang efektif.

Learning

Pada tahap Learning , terdapat 3 bagian aktifitas :
  • Pelanggan atau end user menyediakan feedback terhadap hasil incremental delivery
  • Tim ASD melakukan review terhadap komponen perangkat lunak untuk memperbaiki
  • Meningkatkan kualitas perangkat lunak yang sedang dibuat.
Pada tahap Learning juga , tim pembangun sering sudah merasa tahu semua hal tentang proyek , padahal tidak selamanya begitu . Oleh karena itu , proses ini membuat mereka belajar lebih tentang proyek melalui 3 cara , yaitu :
  • Focus Group . Klien dan pengguna memberi masukan terhadap software
  • Formal Technique Reviews . Tim ASD lengkap melakukan review
  • Postmortems . Tim ASD lakukan introspeksi pada kinerja dan proses

Kelebihan Adaptive Software Development

kelebihan dari Adaptive Software Development ini adalah :
  1. Menambah produktivitas tim
  2. Menambah kualitas perangkat lunak
  3. Menambah kepuasan kepada klien
  4. Menghemat biaya produksi
  5. Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis

Kekurangan Adaptive Software Development

Sedangkan kekurangan dari Adaptive Software Development ini adalah :
  1. Metode ini tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim tersebut kurang
  2. Metode ini tidak cocok dengan skala tim yang besar ( lebih dari 20 orang )
  3. Perkiraan waktu rilis dan harga perangkat lunak sulit ditentukan . Tergantung dari kesulitan pengerjaannya.

Kapan Adaptive Software Development Digunakan ?

Model ini sangat baik digunakan apabila suatu tim tersebut mempunyai anggota yang kurang dari 20 orang . Apabila tim tersebut memiliki anggota lebih dari 20 orang . Maka lebih baik tidak perlu menggunakan model ini . Karena agar lebih bisa memanage dengan lebih baik sehingga anggotanya pun dapat lebih diatur.


Sekian pembahasan mengenai Adaptive Software Development kali ini . Semoga bermanfaat
Previous
Next Post »
Thanks for your comment